Jumat, 30 Desember 2011

Eddy Santana Panggil Pengelola Taksi



PALEMBANG -- Pasca rusaknya tiga unit Taksi Blue Bird di kawasan Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin II, Walikota Palembang Eddy Santana Putra langsung memanggil seluruh perwakilan dan pengelola taksi dari Blue Bird, Primkopau, Balido dan Kotas. Semua dikumpulkan dalam ruang rapat Walikota Palembang membahas masalah peristiwa kemarin.

Eddy yang sebelumnya memimpin rapat pertemuan Pokjanal di ruang Parameswara langsung menutup kegiatan tersebut dan pindah ke ruang rapat Walikota, tempat pertemuan pengelola taksi. Seluruh perwakilan pengelola taksi telah berkumpul dan langsung mengambil tempat saat Eddy datang.

Pintu langsung ditutup. “Maaf, rapat tertutup untuk media,” ujar Kabag Humas dan Protokol Palembang, Sobari kepada media yang mengikuti Walikota.

Dari pengamatan Sripoku.com, rapat berlangsung lebih kurang satu jama. Tampak hadir dua pria berseragam TNI AD dan satu orang berseragam TNI Angkatan Udara dalam uniform lengkap.

Sebelum masuk ruang rapat, wajah mereka tegang dan saling tidak bertegur sapa. Mereka hanya duduk menunggu dan saling diam satu sama lain. Begitu Eddy datang, mereka langsung mengambil posisi. Selain Eddy, hadir Kepala Dishub Palembang Masripin dan Kasat Pol PP Palembang, Aris Syahputra.

Setelah hampir satu jam, Eddy langsung keluar ruang rapat. Eddy yang dicegat media mengaku selama rapat tidak ada ketengangan sama sekali. Pertemuan lebih membahas tentang akar permasalahan.

Penulis : Dewi Handayani
Editor : Soegeng Haryadi
Sriwijaya Post - Jumat, 30 Desember 2011 13:35 WIB



Pengelola Taksi Bandara Tak Tahu Blue Bird Digulingkan

PALEMBANG -- Walikota Palembang Eddy Santana Putra menyesalkan tindakan penggulingan dan perusakan Taksi Blue Bird di Bandara Internasional SMB II Palembang, Kamis (29/12/2011) kemarin.

Tetapi anehnya, saat ditanyakan dalam rapat di Kantor Walikota Palembang, Jumat (30/12/2011) ini, para pengelola taksi mengaku tidak tahu. Justru dari pengakuan mereka, kata Eddy, yang melakukan aksi itu oknum luar. “Bukan dari intern pengelola,” jelas Eddy usai pertemuan.

Kedepan Walikota meminta agar semua persoalan bisa diselesaikan dengan kekeluargaaan. Jangan sampai aksi anarkis seperti ini terulang kembali. “Makanya saya langsung yang akan memantaunya,” ujarnya.

Terkait pemberlakuan tarif batas atas, Rp 20 ribu menurut Eddy akan dikaji ulang. Namun jika semuanya sudah sepakat bisa dijalankan.

“Kenaikan tidak berpengaruh pada penumpang karena yang naik taksi itu adalah penumpang yang butuh kenyamanan, bukan mahal atau murah yang penting nyaman, makanya kami akan standarkan fasilitas taksi melalui program peremajaan,” tegas Eddy.

Penulis : Dewi Handayani
Editor : Soegeng Haryadi
Sriwijaya Post - Jumat, 30 Desember 2011 13:42 WIB



Pendemo Mengamuk di Gerbang Bandara

DIGULINGKAN — Taksi Blue Bird BG 1097 PO digulingkan oleh pendemo di depan pintu keluar Bandara Internasional SMB II Palembang, Kamis (29/12). Sripo/Jack

PALEMBANG, SRIPO Satu unit mobil taksi Blue Bird BG 1097 PO dengan nomor lambung 033 digulingkan pendemo di sisi jalan akses pintu keluar Bandara International SMB II Palembang, Kamis (29/12).

Massa yang mulai memanas karena kesal belum mendapat kepastian hasil pertemuan koordinasi PT Angkasa Pura II (Persero) Palembang dengan berbagai instansi dan perwakilan operator taksi bandara Balido dan Primkopau meluapkan emosinya.

Demo yang dimulai selepas makan siang pukul 12.00 ini bermula dengan memarkirkan taksi sepanjang jalan pintu tiket parkir masuk bandara. Massa pun berkumpul membentangkan spanduk penolakan beroperasinya taksi lain di bandara. Mereka pun mensweeping baik taksi Bluebird, Kotas, taksi gelap (plat hitam) maupun sesama rekan lainnya jika kedapatan masih narik penumpang yang tidak solidaritas demo.

Tercatat selain satu mobil taksi Blue Bird BG 1097 PO dengan nomor lambung 033 yang digulingkan, ada dua mobil taksi Blue Bird lainnya yang mengalami kerusakan. “Atas hasil keputusan ini, kita ikuti aturan main PTAP II yang punya otoritas hak. Hanya saja kita sayangkan tindakan anarkis.

Kita lagi rapat sedang duduk bersama, di luar mereka merusak. Kita akan teruskan masalah pengerusakan ini ke yang berwenang karena negara ini negara hukum jalani prosedur,” ungkap Branch Manager Bluebird Group Cabang Palembang Rudi Alwazan.

Dijelaskan Rudi untuk taksi nomor lambung 033 yang digulingkan mengalami bumper belakang penyok, bumper depan dan sisi kiri baret, kaca depan retak. Lalu 029 kaca dipecahkan. Dan satu lagi ia lupa nomornya mengalami penyok.

Lebih dari 100 sopir taksi Balido dan Primkopau berdemo menolak kehadiran Blue Bird. Aksi berlangsung di pintu masuk Bandara International SMB II Palembang.Mereka pun mogok narik penumpang dan membentangkan spanduk penolakan.

“Kalau keputusannya dibolehkan, terpaksa sampai darah penghabisan akan kami bela urusan perut. Ini mencari makan bukan kekayaan. Kami agak sulit bergerak ke kota,” kata para sopir.

Hadir pada pertemuan di ruang Musi PTAP II Palembang antara lain Kadis Kominfo Palembang Drs H Syaidina Ali Dipll, Ketua YLKI Sumsel RM Taufik Husni, Danlanud Palembang Letkol Pnb Adam Suharto, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Operasional Pathi Riduan, Kabid Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Dishub Kota Palembang Agus Suprianto, Manajer Balido Tulus Budiarso, Manajer Primkopau Lettu Adriansyah, Manajer KOTAS Sunir dan beberapa pejabat lainnya.

Setelah mendengarkan ungkapan dari beberapa peserta rapat, GM PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Palembang Yon Sugiono SSos MBA pun menegaskan dimulainya Bluebird dan KOTAS beroperasi di bandara pada tanggal 5 Januari 2012 berbarengan dengan penertiban taksi gelap.

Danlanud Palembang Letkol Pnb Adam Suharto meminta agar para sopir menerima akan aturan single counter antre satu blue bird berbanding 7 taksi bandara lainnya.

“Bapak harus percaya kami memikirkan bapak-bapak. Dengarkan keputusan bapak GM. Seharusnya taksi bandara diuntungkan karena taksi gelap ditertibkan,” tegas Danlanud Palembang Letkol Adam Suharto. (fiz)

Sriwijaya Post - Jumat, 30 Desember 2011 10:00 WIB

2 komentar:

  1. tolong diperhatikan sopir BG 1142 MC (Taksi Primkopau)
    pada Hari ini tgl 1 April 2012 Pukul. 18.10 WIB hampir saja menabrak kendaraan bermotor, serta menyenggol kaki istri saya, kami ajak bicara dia marah mau lempar batu ke saya.. tolong diajarkan cara sopan santun dan berkendaraan yg baik..TRIMS

    BalasHapus
  2. tolong diperhatikan sopir BG 1142 MC (Taksi primkopau)
    pada Hari ini tgl 1 April 2012 Pukul. 18.10 WIB hampir saja menabrak kendaraan bermotor, serta menyenggol kaki istri saya, kami ajak bicara dia marah mau lempar batu ke saya.. tolong diajarkan cara sopan santun dan berkendaraan yg baik..TRIMS

    BalasHapus